Sunday, 28 October 2007

Pursuit of Happiness

Ternyata tidak semua filem Holliwood Bahlul dan bejat.

Ini suatu filem yang menurut saya wajib buat anak anak muda.

Dari seorang Homeless menjadi Multimillioner dan akhirnya menjadi Motivator terkenal bangsa amerika.

Itulah tema filem Pursuit of Happiness.

Seorang Black American.
Yang di marginalisasi kaumnya.

Tapi akibat ditinggal Ayah dan baru bertemu ayah setelah umur 28 tahun.
Beliau punya cita cita hebat.

Mendidik sang Anak dengan cinta dan cita cita.

Semangat kasih pada sang anak, membuat dia bermental baja.
Mencari semua cara untuk naik ke kelas atas.
Sampai ketika beliau melihat seorang pegawai stock broking Firm yang membawa ferrary.
Pintu surga dunia itu telah beliau lihat.

Beliau berjuang keras agar bisa lolos menjadi stock broker.
Siang malam belajar.
Akhirnya berjaya.

Christopher Paul Gardner sebuah filem yang baik buat anak anak kita.
Sebuah alternative yang lebih sehat dari sekedar jadi selebritis penuh dusta dan kebohongan.

Dimainkan dengan manis oleh Will Smith.

Saya sampai menonton 3 kali di rumah.
Saya kemudian mewajibkan anak anak meneladani contoh kerja keras dan semangat
rawe rawe rantas malang malang putung dari Christopher Paul Gardner
Semoga anak anak saya menjadi pekerja hebat dan membangun dunia dengan contoh dan
amal nyata.

Bukankah semangat ini yang dibutuhkan bangsa kita.
Tidak sekedar jadi calo jual beli suara.
Atau dagang sapi project di DPR.

Ayo bangsaku BANGKIT!

Tuesday, 23 October 2007

Kaya Tukang Miskin Industri

Dunia memang aneh.
Amerika adalah negara ilusi terbesar.

Semua industri dibangun diatas image, mereka negara Advance Technology.
Padahal semua adalah keahlian memakai tenaga asing.

Oracle ditemukan china semarang di lab Larry Elison.
Java programming juga diilhami orang yang begitu lekat dengan budaya Indonesia.

Tegal kaya akan product imitasi engineering ulung.

Tapi kenapa tidak ada brand "Made in TEGAL Indonesia " untuk sparepart engineering.
Alangkah bodohnya kita.
Tinggal cap brand dan jual.
Kok gak bisa.
Ayo ini kesempatan.

Ada yang paling penting dalam menumbuhkan industri.
Yaitu semangat menerima kegagalan.

Gimana mau bikin industri.
Semua mimpinya jadi selebrity.
Kaya tanpa usaha.
Cukup main sms dan promosi gila gilaan.

Beda dengan Jepang dan taiwan.
Negara boleh kecil.
Nyali industrinya besar sekali.

Mungkin kita sudah terlambat.
Tapi jangan sampai tidak sama sekali.

Kita tumbuhkan nyali bikin industri.
Mulai dari kita sendiri.

Kita bisa lihat siapa dan apa specifikasi industri yang cocok dengan bangsa kita.
Atau ambil saja setiap kesempatan yang ada untuk membuat industri.

Kita pun tidak mau industri kita sebatas industri yang kelas kacangan.
Melangkah dari mana ?
Ataukah system cluster Industri perlu kita tumbuhkan.

Pengusaha sejati tidak menunggu kesempatan.
Mereka mencari kesempatan.
Dan menggunakannya habis habisan.

Tetap saja dukungan pemerintah dan masyarakat amat diperlukan.
Coba saja kita lihat ummat Islam.
Dari dulu kita baru bisa bikin label halal.
Kita sendiri belum pernah punya Industri makanan halal.
Sampai kapan ?
Entah lah!

Ayo kita segera fikirkan.
Lalu ayunkan langkah.
Jangan sampai kalah sama negara negara timur tengah.
Yang sudah mulai merambah ke industri.
Walaupun mereka masih jauh dari negri negri maju.
Minimal mereka sudah berani melangkah.

Monday, 22 October 2007

Mafia Export Import

Melihat kemudahan export import di singapore dan bandingkan dengan jakarta.
Kayaknya kaya langit dan bumi.

Di jakarta Import susah banget.
Temenku yang konglomerat aja, terpaksa harus borongin importnya sama sindikat import di jakarta.

Soal pajak dan palakan preman sana sini, bukan main.
Belum lagi soal LC yang susahnya setengah mati buat pengusaha UKM.
UKM itu artinya usaha kecil dan menengah.
Tapi bisa aja diplesetin usaha kalah melulu.
Gimana mau menang, gak ada yang support.

Bank bank semua support pengusaha penunggak BLBI.
Lihat semua mereka bebas sliweran di mana mana.
Usaha bangkit lagi.
Tapi yang paling hebat dukungan dari banker banker korupt. Indonesia.

Gimana dengan UKM.
Susah!
Kecuali ada akses partai.
Itupun setorannya kelewat berat.

Apakah ada lain options.
Mungkin kalau Otonomi daerah diefektifkan.
Juga pilkada berhasil memilih pemimpin luar biasa.

Bila daerah itu punya bupati bupati idealis.
Dan bila mereka punya wewenang berupa otonomi daerah yang cukup significant
mengatur arus keluar masuk barang ke daerah.
Maka masalah bisa diselesaikan.

Kalau daerah diberi peran atur APBD dan memanage pendapatan serta export import.
Wah bisa cepat booming tuh ekonomi Indonesia.

Hidup Otonomi daerah!

Kaya kabupaten bekasi yang dikomandani bupati dari partai yang pro Reformasi,
Kalau bekasi dibebasin export import diatur sama bupati dan aparatnya.
Jaamin tuh Industri bekasi bisa booming.
Dan bebas dari para pemalak.

Begitu juga propinsi yang dikomandani Habib Fadel Muhammad.
Biar dia Golkar.
Habib muda itu masih idealis broer.
Industri daerah maju.

Sayang Bupati Kutai keburu ditangkep.
Padahal beliau cukup aktif majuiin daerah.
Makanya jangan korupsi.
Amal saleh campur dosa, tetap aja dosa.

Tapi otonomi daerah juga menimbulkan biaya baru.
Tax ala daerah bermunculan.
Salah sendiri milih bupati bahlul atau gubernur bahlul.
Pilih dong yang berkualitas.
Jangan asal bisa bayar dipilih.
Cilaka dua belas deh kita nantinya.

Semoga aja.
Otonomi daerah lebih membawa berkah dari pada bala.

Membuka Lapangan Kerja lewat Bandara

Baru baru ini aku tersepona.
Gara gara menengok orang tua.
Berkahnya luar biasa.

Naik Taxi dari rumah, supir blue bird nya kocak.
Supir blue bird kok omongan kayak mahasiswa.
Apa mahasiswanya yang memble sampe Supir Blue bird bisa sepinter mahasiswa.

Pas di Bandara, ada agent TKI yang nunggu duluan di antrean EMIRATE.
Tapi tertunda karena ticket TKW nya masih diproses.
Dia bawa dua TKW ke QATAR, satu ticket pake sistem pesan instant di bandara.
Si Abang masih muda.
Tapi TKW nya cukup tua.
Duh terenyuhnya melihat dua TKW tua dan polos tanpa dosa itu.
Melihat wanita wanita tua terpaksa bekerja sampai ke QATAR.
Aku yang keras hati pun, terenyuh.

Si Abang pun aku kadalin dikit.
Pura pura ramah, lalu tanpa sadar aku interogasi.
Berhasil juga.
CIA boleh nih kalau mau cari agent ganda.
Aku udah pinter interogasi.
Sayang aku udah kadung jadi orang baik.

Ternyata usaha PJTKI tempat pemerasan Dep TENAGA KERJA.
Harus deposit 1,250 Juta (1.25 Miliar rupiah)
Kalau kena penality uang angus.
Gila ini negri.
PJTKI diperas.
Pantas TKW diperas.
Duh Dhoolim banget pemerintah Indonesia.


Akibat SKSD sama si ABANG, jadi dia merasa satu nasib dan kasih aku duluan.
Aku tersenyum dapat berkah itu.
Jepang dibelakangku pada ngiri.


Dalam pesawat, ada ABRI disebelah saya.
Sambil ngawur otak mikir.
Wah jangan jangan gua mau di MUNIRKAN.
Pake tentara sebelah gua.
Udah gitu sang Tentara SKSD lagi.

Tau taunya dia ngakunya PILOT.
Wah persis kasus munir.
Langsung saya baca doa panjang umur.

Selaksa suudhon dan mimpi buruk, ternyata tak berguna.
Dia adalah TKI kita yang diexport ke SRILANGKA.

Background historynya dia itu pensiun dari garuda karena batas umur 58 tahun.
Tapi di Srilangka sampai 65 boleh memandu pesawat.
Jadilah beliau kerja di Srilangka.
Rupanya ada kemajuan.
Dulu export TKW.
Sekarang export PILOT.

Kapan export Koruptor yaa??
HUUUUUU
Eih tunggu dulu.
Bagus export koruptor.
Biar yang tinggal di Indonesia alim alim.
Wah hafiz Qur'an juga jadi KORUPTOR.
Eh jangan suudhon.
Dia terperangkap sistem lhoo.

Wah rupa rupanya Gusti Allah yang Nan Bijak dan Indah memberi pelajaran.
Dari pada pusing nunggu si BUTET JOGJA bertindak.
Atau mikirin kumis Jarwo KUAT.
Lebih baik kita buka pintu bandara.
Biar rakyat rame rame pada keluar negri cari kerja.
Dari pada jadi calo suara.
Lebih mulia bekerja dengan keringat yang halal.

Itu alternative bagus buat memecahkan kasus tingkat pengangguran yang amat tinggi.
Ada 40 Juta tenaga pengangguran.
Untung yang jadi preman gak sampai 40 juta.

Wuih.
Oom Jarwo Kuat (JK) dan si Butet Jogja (SBY) buka tuh pintu bandara.
Biar semua warga mengungsi dari republik ini.
Supaya kemakmuran bukan hanya baru mimpi.
Nanti pilihan presiden, tinggal para preman dan para pengangguran yang milih.
Wua kaka kaka kak.

Sunday, 21 October 2007

Negara SMS

Huaa Kak kak kak.
Begitu suasana rumah orang tua tiap pagi.

Padahal abah (bapakku) baru operasi jantung.

Penyebabnya, Republik Mimpi, TuKul Arwah Gentayangan ??
Bukan!

Itu Ngktoprak nyuu si Irfan.
Bokap doyan banget nonton itu.
Dia bangga melihat anak muda indonesia kreatif and tajir tajir.

Aku jadi ikut demen.
Maklum bokap udah tua.
Jadi ngerasa pingin deket terus dengan dia.

Cuma lama kelamaan, gua bosan juga dengan TV Indonesia.
Semua disuruh SMS.
Kang Jallal Suruh Kirim SMS.
Quraisy Sihab suruh kirim SMS.
Apa gak ada cara cari duit buat agama kecuali dengan mainan sms.

Kalau sms buat kucing garong atau kucing genit sih banyak yang mau.
Eh ulama juga mainan sms.
Aduh kumaha iye.
Lier Indonesia saiki (rojak sunda Jawa eeei Imbuhna)

Udah gitu ngobrol ama keponakan namanya Yunan.
Juga sebel sama sms yang gangguan dia terus.
Dia mainan sms gak berenti sambil makan dan ngobrol same ane.

Eh pas pulang ke bandara, Bus DAMRI yang reyot ada siaran RCTI.
Wah ada siaran agama Kristen.
Pendeta kesukaan gua yang gendut putih lucu muncul lagi.
Eh tiba tiba ada tulisan
sms ke no xxxx akan dapat berkat langsung dari pendeta.
Busyeeet.!!!
Ampun emaak.
Indonesia udah jadi Negara Banjir SMS.

Bahaya Fitnah

Salah satu ayat yang aku paling takut berbunyi seperti dibawah ini.

"Fitnah itu lebih keji dari pembunuhan"

Nah di era Reformasi.
Maling bisa di imagekan jadi Pahlawan.

Tokoh dakwah yang ikhlas bisa di fitnah jadi doyan fulus wal Harim.

Akibatnya gerbong dakwah bisa rusak imagenya.

Nah sebagai ummat islam, kita harus terus mencoba tabayyun sebelum denger fitnah.

Juga teruskan kepercayaan kita pada para Ulama dan pimpinan Dakwah.
Hanya mereka yang mampu membawa negri kita keluar dari Krisis.

Jangan Panic Bacalah Al Qur'an

Kemarin Seminggu aku mengunjungi MotherLand sekaligus lebaran.
Tepatnya 12 October 2007 sampai 21 October 2007.

Kebetulan dijakarta aku sempat keliling keliling.
Diantar Mobil plus supir.
Alhamdulillah saat itu aku dapat melihat keindahan Jakarta, Depok dan Bekasi.

Namun yang mengherankan orang Indonesia selalu mengeluh akan negrinya.
Media massa isinya pessimisme dan negative thingking.

Akupun terpengaruh.
Ikut panic.
Alhamdulillah selama perjalanan aku coba membawa Al Qur'an dan membaca nya.
Jiwaku jadi tenang dan jernih.

Aku bisa bahagia dan memandang Indonesia dengan indah dan objective.
Mungkin banyak yang mesti dibenahi di Indonesia.
Tapi tanpa pikiran jernih kita start dari mana.
Apa Kata Dunia nanti kalau kita pesimis terus.

Terlihat masyarakat miskin makin banyak.
Orang makin stress dan semau gue.
Tapi banyak juga yang optimis.
Mungkin hanya mereka mereka yang di berkati Allah dengan cahaya iman dan Al Qur'an yang
mampu membangun Indonesia.
Anyway, semoga aku bisa terus mencintai Al Qur'an.
Ditengah godaan dan setan setan disampingku.
Semoga saja.

Antara fitnah dan kenyataan partai politik dan kadernya terus bersimpang siur.
Ada tokoh dakwah yang diisukan makan suap dan doyan kawin.
Ada partai yang diisukan main uang.
Pokoknya dampak materialisme terus menggerus negri.
Semoga kita semua mau kembali.
Kalau bukan orang dakwah yang bangkit.
Siapa lagi.
Coba tanya kenapa ??
Apa kata dunia kalau tokoh dakwah doyan fulus dan hobi cicip cicip harim.
Semoga aku bisa gak gitu juga.
Soale aku juga doyan sih.
Cuma masih ada malu aja.