Monday, 17 December 2007
Wednesday, 12 December 2007
KESEMPATAN ADA dibalik kesempitan
Pemilik VIRGIN Air adalah orang yang sarat problem.
Dia mempunyai problem yang cukup akut di masa kanak kanaknya.
Namun justru dari sanalah titik awal ada nya kemauan untuk menunjukkan dia BERBEDA dan PUNYA KELEBIHAN.
Juga pemilik Restoran Chendol di JOHOR baru.
Mbah PAIJO.
Problem Kemiskinan membuat dia melihat kesempatan mahal di Johor.
Dan dengan solusi sederhana JUALAN CENDOL.
Yang mahal adalah adanya PROBLEM.
SOLUSI sederhana juga cukup.
So adanya PROBLEM adalah keberkahan.
So PROBLEM adalah HARTA KARUN yang MAHAL.
Lihat dalam SEA GAMES 2007.
Dari Urutan 8 , tanggal 13 December pagi 2007, Indonesia naik ke urutan LIMA.
YA Indonesia seolah tampak bangkit dalam SEA GAMES 2007.
Pelari 100 M dan 200 M tercepat dari Indonesia.
Begitu juga marathon.
Yaa Marathon.
Beda dengan olah raga lain Marathon adalah olah raga yang butuh badan langsing.
Dan kebanyakan orang langsing biasanya jarang makan.
Jadi tidak perlu modal banyak.
Jarang makan bisa juara dalam Marathon.
Itulah kesempitan yang melahirkan kesempatan juara.
Yaa PELUANG selalu timbul dalam problem.
Tidak ada PROBLEM berarti kecil PELUANG.
Bukankah orang dibayar untuk solve problem.
Berarti bisnis terbesar di IRAQ ??
Yaa gak salah banget.
BISNIS terbesar di PALESTINA.
Karena senjata adalah solusi hidup mati.
Jadi PIALANG Senjata pesta pora selama ada konflick PALESTINA.
Yang jadi korban ARAB (Kristen, Druze, Muslim) dan Yahudi (Kristen, Jew, Muslim Jew).
So jangan pernah lari dari problem.
Hadapi problem dengan prinsip "Wah gua mau dapat UNTUNG nich"
Itu sebab ayat NIKMAT dalam AL QUR'AN banyak yang disebut setelah menyebut problem yang dihadapi manusia.
Contoh : Sesungguhnya bersama Kesusahan itu ada KEMUDAHAN.
Sampaikan berita gembira pada orang Mukmin (yang disempitkan orang KAFIR).
Jangan sedih kamu sesungguhnya TINGGI di sisi TUHAN jika kamu BERIMAN.
dan banyak lagi.
Negative THINGKING sesungguhnya SETAN BESAR tanpa kita sadari.
Soo be POSITIVE.
Sunday, 11 November 2007
Integrasi Ekonomi ASEAN
Dengan Integrasi Ekonomi.
Artinya to create a single market, gitulah kasarnya.
Dan gak main main targetnya 2015.
Tinggal 8 Tahun lagi.
Seperti dikutip di website berikut ini: http://findarticles.com/p/articles/mi_m0WDP/is_2006_August_28/ai_n16691847
"Trade ministers from Southeast Asian countries, including poorer countries such as Cambodia and Laos, agreed Tuesday to a fast-track plan to create a single market by 2015.
The ministers from the 10 members of the Association of Southeast Asian Nations agreed to bring forward the target date to forge what is known as the ASEAN Economic Community from the originally planned target of 2020."
Tentu bagus kalau dilihat dari sisi manfaat Idealnya.Dikutip dari website yang sama :
ASEAN has begun taking steps toward further economic integration through the ASEAN Free Trade Area initiative. The initiative managed to boost the region's external trade to almost $1 trillion in 2004 and attracted some $241 billion in foreign direct investment into ASEAN between 1995 and 2004.
''We must not lose sight of the larger benefits which the program can bring to the region,'' he said.
A united Southeast Asia will be better positioned to promote its members' interests in global trade talks, he added.
''As 10 active trading nations representing more than 560 million people, our collective negotiating strength can be formidable indeed,'' Abdullah said.
Tapi pertanyaanya apa Indonesia Siap.
Sekjen ASEAN yang dari Singapore bilang, kalau orang dari HQ mau ke negara ASEAN masih lambat izinnya.
Begitu kata ASEAN Secretary General Ong Keng Yong yang kami kutip dari berita Channels News ASIA semalam 11 November 2007.
Aku setuju itu dipermudah.
Tapi dalam hati HQ kan di SG.
SG dong kepentingan di situ.
Harusnya staff yang dari Local Member ASEAN mau unjuk performance di negara ASEAN lainnya juga dipersimple.
Kalau di SG, memang mereka mudah.
Gimana kalau di Malaysia atau Thailand.
Yang jelas, sesama negara ASEAN kita jangan terlalu besar besarkan kecurigaan.
Soalnya di jaman GLOBAL ini siapa yang tidak bisa kerja sama pasti MATE*!!
* MATE itu bahasa surabayaan untuk MATI (asik ngomong bahasa cak Naryo yaa??)
Kunci dari kemenangan Jaman GLOBAL, adalah 3 T.
1. Trust.
2. Talk.
3. Team Work.
Sesama ASEAN member kita harus building TRUST.
Gimana mau trust kalau Indonesia dikadalin terus.
Gini friend, gak ada kerjasama yang ngadalin orang.
Yang ada orang bodo yang kelakuan tidak jujurnya terpaksa membuat orang lain ngadalin kita.
Kalau Indonesia hukumnya transparant Kasus INDOSAT gak ada.
TEMASEK itu beli secara hukum INTERNATIONAL sah.
Yang jual aja bego.
Kenapa jual nya buru buru dan dibawah harga pasar.
Gak bisa nyalahin SINGAPORE terus.
Mereka harus survive.
Kalau kita mau survive, perbaiki kelakuan Pejabat kita.
Biar gimanapun efek kemakmuran singapore pasti akan menumpahkan Foreign Direct Investment ke Indonesia dan negara ASEAN lainnya.
Juga Malaysia.
Kita gak usah panas ama MALAYSIA.
bukan karena mereka MUSLIM.
Biar gimana antara tetangga wajib berkerja sama.
Kalau gak MATE dua duanya broer.
Juga kita harus pintar T yang kedua TALK.
Talk untuk sampaikan kepentingan Indonesia.
Jangan sampai kita disetir terus oleh negara ASEAN lainnya.
Kalau perlu kita setir semua negara ASEAN.
Bisa aja kita gertak, entar 200 juta rakyat kita akan masuk negara mereka dengan illegal kalau gak boleh masuk dengan bebas.
Yah GERTAKAN perlu juga.
Gimanapun Dunia GLOBAL adalah RIMBA kekerasan baru.
Siapa lemah jadi Mangsa sang Raja hutan.
Untuk TEAM WORK.
Kita gak usah bicara.
Lihat aja di INDONESIA.
Orang miskin masih saja di tinggalkan.
Kalau ambil istilah lagu "Kekasih Gelapku", maka orang kaya adalah kekasih gelap.
Orang miskinlah kekasih pemerintah sebenarnya.
Pemerintah kita cuma kerja sama dengan kekasih gelapnya.
Kekasih asli orang miskin dicuekin.
Kekasih gelap dielus elus dan dapat nafkah batin terus menerus.
Eh kok jadi agak porno.
Ini kelakuan gak bagus brother.
Orang miskin itu manusia.
Mereka juga bangsa Indonesia.
Kita perlu tolong orang miskin keluar dari lingkaran kemiskinan.
Kalau itu bisa.
Insya Allah baru kita bicara team work antar ASEAN.
Team work antara warga WNI Indonesia aja belum jalan.
Juga kita lihat kasus tebang pilih koruptor.
Memang lebih sulit nyari orang bersih daripada milih koruptor.
Nyatanya kerjasama antara koruptor dan aparat sungguh indah.
Makanya soal kerja sama kita gak perlu ngajarin.
Yang perlu diperbaiki type kerja samanya.
Jangan kerjasama kearah negative melulu.
Misal kerjasama Indonesia Malaysia, soal export kayu gelondongan gelap.
Harusnya diubah jadi kayu resmi yang diexport.
Juga soal Export TKW yang gak beres beres.
Itu Maid Agency disana yang import TKW kerja sama dengan aparat.
Kalu gak gimana TKW bisa masuk malaysia dengan cara haram.
Juga kasus Pasir.
Kita perlu bicara secara jelas.
Tanpa ancam mengancam.
Bilang aja Env kita sudah terancam akibat kita melakukan penggalian pasir tanpa aturan.
Untuk sementara kita export pasirnya distop dulu.
Gak perlu sampai pakai kapal perang segala untuk stop export granite nya.
Serem amat.
Cuma urusan pasir sampai perang.
Yaa kita emang belum bisa bicara secara gentleman dengan pihak lain.
Karena urusan internal kita belum beres beres.
Jadi kesimpulannya "Siapkah KITA untuk Integrasi Ekonomi ASEAN?"
Saya khawatir rencana di atas akan tinggal rencana.
Orang Perusahaan Minyak Amerika di Balik Papan aja susah banget ngeluarin barangnya dari pelabuhan.
Itu barang yang jelas jelas dimiliki perusahaan kelas atas.
Gimana dengan perusahaan UKM.
Belum lagi system keuangan Bank Bank Di Indonesia.
Jangankan cuci uang.
Di Indonesia nyari yang punya account aja susah.
Sebab tak ada Single Identifation system untuk pemilik account maupun warga negara di Indonesia.
KTP aja bisa lima biji.
Passpor bisa buat di Propinsi manapun.
So let's be realistic.
Cheers.
Tuesday, 6 November 2007
India Menantang Dunia
Mas Ryan alumni Elektro UI 85, ke officenya di wisma Bakrie.
Dia guyon "Ente Tau gak apa arti BB"
Saya bilang " Bakrie and Brothers!"
"Salah bung!" Selanya.
"Bombai and Brothers!"
Ha kiak kiak kak.
Kita berdua ketawa.
Teman saya yang satu ini emang luar biasa.
Kita dulu masih ngebet ujian Kalkulus, dia udah marketing.
Bukan itu yang aku mau cerita.
Emang di Gedung BB, saya lihat tampang tampang Arabian Face or Iranian Face.
Aku pikir ini turunan Hadramiin yang kerja di Bakrie.
Salah rupanya, mereka lah bombai expat murah yang diimport Indonesia.
Dengan kekuatan 509.3 juta tenaga kerja.
60 % di Agrobisnis.
28 % di Services.
12 % di Industri.
Perlu dicatat service industri menyumbang 54 % dari GDP India.
Tahun 2006 Export India 112 Billion USD.
Major Partner adalah USA, EU, China and UAE.
India telah memanfaatkan kekuatan sumber daya proffesionalnya yang fasih berbahas Inggris dan terlatih untuk menjadikan India Outsourcing Hub.
India juga telah menjadi pengeksport software global dan juga dalam bidang pelayanan financial, research, serta technology.
India bukan calang calang (sipil) di mata dunia.
Dengan bekal fanatisme bangsa yang mengatakan, "Kita Hindi sebelum yang lain"
Kami India sebelum agama dan suku.
Mereka amat bersatu diluar negri, walau dinegrinya pecah.
Tapi mereka sepakat borok dinegri sendiri diumpetin.
Berkat lidah mereka yang mudah mengucap kata kata manis.
Dunia tersihir dengan hal hal apa saja yang berbau India.
Padahal India itu beda dikit aja ama Indonesia.
Kenapa kita tidak ambil track India untuk maju.
Satu, tingkatkan pendidikan.
Bukan mau anti nasionalisme.
Untuk negara yang butuh lapangan kerja luas, English Medium Education adalah
wajib bin wajib.
Juga Tingkatkan gaji Guru.
Adakan ujian Standard.
Kalau perlu semua SD harus ikut ujian E-PSLE Singapore.
Dua, ajarkan anak anak stop demontrasi, tapi rajin berdebat
dan diskusi. Kekuatan lidah dan daya argumentasi amat
penting dalam bisnis jasa service dan consultasi.
Tiga, biasakan bangsa ber kata manis untuk image negri dan
sembunyikan borok. Image virtual akan mudah diterjemahkan
jadi image reality. Karena reality adalah bayangan dari image
virtual. Kalau dunia virtual kita bangun image yang bagus.
Image Indonesia di dunia reality Insya Allah Bagus.
Empat, di dalam negeri terus berantas feodalisme yang kolot dan memundurkan
Sunday, 28 October 2007
Pursuit of Happiness
Ini suatu filem yang menurut saya wajib buat anak anak muda.
Dari seorang Homeless menjadi Multimillioner dan akhirnya menjadi Motivator terkenal bangsa amerika.
Itulah tema filem Pursuit of Happiness.
Seorang Black American.
Yang di marginalisasi kaumnya.
Tapi akibat ditinggal Ayah dan baru bertemu ayah setelah umur 28 tahun.
Beliau punya cita cita hebat.
Mendidik sang Anak dengan cinta dan cita cita.
Semangat kasih pada sang anak, membuat dia bermental baja.
Mencari semua cara untuk naik ke kelas atas.
Sampai ketika beliau melihat seorang pegawai stock broking Firm yang membawa ferrary.
Pintu surga dunia itu telah beliau lihat.
Beliau berjuang keras agar bisa lolos menjadi stock broker.
Siang malam belajar.
Akhirnya berjaya.
Christopher Paul Gardner sebuah filem yang baik buat anak anak kita.
Sebuah alternative yang lebih sehat dari sekedar jadi selebritis penuh dusta dan kebohongan.
Dimainkan dengan manis oleh Will Smith.
Saya sampai menonton 3 kali di rumah.
Saya kemudian mewajibkan anak anak meneladani contoh kerja keras dan semangat
rawe rawe rantas malang malang putung dari Christopher Paul Gardner
Semoga anak anak saya menjadi pekerja hebat dan membangun dunia dengan contoh dan
amal nyata.
Bukankah semangat ini yang dibutuhkan bangsa kita.
Tidak sekedar jadi calo jual beli suara.
Atau dagang sapi project di DPR.
Ayo bangsaku BANGKIT!
Tuesday, 23 October 2007
Kaya Tukang Miskin Industri
Amerika adalah negara ilusi terbesar.
Semua industri dibangun diatas image, mereka negara Advance Technology.
Padahal semua adalah keahlian memakai tenaga asing.
Oracle ditemukan china semarang di lab Larry Elison.
Java programming juga diilhami orang yang begitu lekat dengan budaya Indonesia.
Tegal kaya akan product imitasi engineering ulung.
Tapi kenapa tidak ada brand "Made in TEGAL Indonesia " untuk sparepart engineering.
Alangkah bodohnya kita.
Tinggal cap brand dan jual.
Kok gak bisa.
Ayo ini kesempatan.
Ada yang paling penting dalam menumbuhkan industri.
Yaitu semangat menerima kegagalan.
Gimana mau bikin industri.
Semua mimpinya jadi selebrity.
Kaya tanpa usaha.
Cukup main sms dan promosi gila gilaan.
Beda dengan Jepang dan taiwan.
Negara boleh kecil.
Nyali industrinya besar sekali.
Mungkin kita sudah terlambat.
Tapi jangan sampai tidak sama sekali.
Kita tumbuhkan nyali bikin industri.
Mulai dari kita sendiri.
Kita bisa lihat siapa dan apa specifikasi industri yang cocok dengan bangsa kita.
Atau ambil saja setiap kesempatan yang ada untuk membuat industri.
Kita pun tidak mau industri kita sebatas industri yang kelas kacangan.
Melangkah dari mana ?
Ataukah system cluster Industri perlu kita tumbuhkan.
Pengusaha sejati tidak menunggu kesempatan.
Mereka mencari kesempatan.
Dan menggunakannya habis habisan.
Tetap saja dukungan pemerintah dan masyarakat amat diperlukan.
Coba saja kita lihat ummat Islam.
Dari dulu kita baru bisa bikin label halal.
Kita sendiri belum pernah punya Industri makanan halal.
Sampai kapan ?
Entah lah!
Ayo kita segera fikirkan.
Lalu ayunkan langkah.
Jangan sampai kalah sama negara negara timur tengah.
Yang sudah mulai merambah ke industri.
Walaupun mereka masih jauh dari negri negri maju.
Minimal mereka sudah berani melangkah.
Monday, 22 October 2007
Mafia Export Import
Kayaknya kaya langit dan bumi.
Di jakarta Import susah banget.
Temenku yang konglomerat aja, terpaksa harus borongin importnya sama sindikat import di jakarta.
Soal pajak dan palakan preman sana sini, bukan main.
Belum lagi soal LC yang susahnya setengah mati buat pengusaha UKM.
UKM itu artinya usaha kecil dan menengah.
Tapi bisa aja diplesetin usaha kalah melulu.
Gimana mau menang, gak ada yang support.
Bank bank semua support pengusaha penunggak BLBI.
Lihat semua mereka bebas sliweran di mana mana.
Usaha bangkit lagi.
Tapi yang paling hebat dukungan dari banker banker korupt. Indonesia.
Gimana dengan UKM.
Susah!
Kecuali ada akses partai.
Itupun setorannya kelewat berat.
Apakah ada lain options.
Mungkin kalau Otonomi daerah diefektifkan.
Juga pilkada berhasil memilih pemimpin luar biasa.
Bila daerah itu punya bupati bupati idealis.
Dan bila mereka punya wewenang berupa otonomi daerah yang cukup significant
mengatur arus keluar masuk barang ke daerah.
Maka masalah bisa diselesaikan.
Kalau daerah diberi peran atur APBD dan memanage pendapatan serta export import.
Wah bisa cepat booming tuh ekonomi Indonesia.
Hidup Otonomi daerah!
Kaya kabupaten bekasi yang dikomandani bupati dari partai yang pro Reformasi,
Kalau bekasi dibebasin export import diatur sama bupati dan aparatnya.
Jaamin tuh Industri bekasi bisa booming.
Dan bebas dari para pemalak.
Begitu juga propinsi yang dikomandani Habib Fadel Muhammad.
Biar dia Golkar.
Habib muda itu masih idealis broer.
Industri daerah maju.
Sayang Bupati Kutai keburu ditangkep.
Padahal beliau cukup aktif majuiin daerah.
Makanya jangan korupsi.
Amal saleh campur dosa, tetap aja dosa.
Tapi otonomi daerah juga menimbulkan biaya baru.
Tax ala daerah bermunculan.
Salah sendiri milih bupati bahlul atau gubernur bahlul.
Pilih dong yang berkualitas.
Jangan asal bisa bayar dipilih.
Cilaka dua belas deh kita nantinya.
Semoga aja.
Otonomi daerah lebih membawa berkah dari pada bala.