Tuesday, 6 November 2007

India Menantang Dunia

Ketika aku silaturahmi dengan kawanku yang ganteng koyo' sekuteng.
Mas Ryan alumni Elektro UI 85, ke officenya di wisma Bakrie.
Dia guyon "Ente Tau gak apa arti BB"

Saya bilang " Bakrie and Brothers!"
"Salah bung!" Selanya.
"Bombai and Brothers!"
Ha kiak kiak kak.
Kita berdua ketawa.

Teman saya yang satu ini emang luar biasa.
Kita dulu masih ngebet ujian Kalkulus, dia udah marketing.

Bukan itu yang aku mau cerita.
Emang di Gedung BB, saya lihat tampang tampang Arabian Face or Iranian Face.
Aku pikir ini turunan Hadramiin yang kerja di Bakrie.

Salah rupanya, mereka lah bombai expat murah yang diimport Indonesia.

Dengan kekuatan 509.3 juta tenaga kerja.
60 % di Agrobisnis.
28 % di Services.
12 % di Industri.
Perlu dicatat service industri menyumbang 54 % dari GDP India.


Tahun 2006 Export India 112 Billion USD.
Major Partner adalah USA, EU, China and UAE.

India telah memanfaatkan kekuatan sumber daya proffesionalnya yang fasih berbahas Inggris dan terlatih untuk menjadikan India Outsourcing Hub.

India juga telah menjadi pengeksport software global dan juga dalam bidang pelayanan financial, research, serta technology.

India bukan calang calang (sipil) di mata dunia.

Dengan bekal fanatisme bangsa yang mengatakan, "Kita Hindi sebelum yang lain"
Kami India sebelum agama dan suku.
Mereka amat bersatu diluar negri, walau dinegrinya pecah.
Tapi mereka sepakat borok dinegri sendiri diumpetin.

Berkat lidah mereka yang mudah mengucap kata kata manis.
Dunia tersihir dengan hal hal apa saja yang berbau India.

Padahal India itu beda dikit aja ama Indonesia.
Kenapa kita tidak ambil track India untuk maju.

Satu, tingkatkan pendidikan.
Bukan mau anti nasionalisme.
Untuk negara yang butuh lapangan kerja luas, English Medium Education adalah
wajib bin wajib.
Juga Tingkatkan gaji Guru.
Adakan ujian Standard.
Kalau perlu semua SD harus ikut ujian E-PSLE Singapore.

Dua, ajarkan anak anak stop demontrasi, tapi rajin berdebat
dan diskusi. Kekuatan lidah dan daya argumentasi amat
penting dalam bisnis jasa service dan consultasi.

Tiga, biasakan bangsa ber kata manis untuk image negri dan
sembunyikan borok. Image virtual akan mudah diterjemahkan
jadi image reality. Karena reality adalah bayangan dari image
virtual. Kalau dunia virtual kita bangun image yang bagus.
Image Indonesia di dunia reality Insya Allah Bagus.

Empat, di dalam negeri terus berantas feodalisme yang kolot dan memundurkan

No comments: