Dengan Integrasi Ekonomi.
Artinya to create a single market, gitulah kasarnya.
Dan gak main main targetnya 2015.
Tinggal 8 Tahun lagi.
Seperti dikutip di website berikut ini: http://findarticles.com/p/articles/mi_m0WDP/is_2006_August_28/ai_n16691847
"Trade ministers from Southeast Asian countries, including poorer countries such as Cambodia and Laos, agreed Tuesday to a fast-track plan to create a single market by 2015.
The ministers from the 10 members of the Association of Southeast Asian Nations agreed to bring forward the target date to forge what is known as the ASEAN Economic Community from the originally planned target of 2020."
Tentu bagus kalau dilihat dari sisi manfaat Idealnya.Dikutip dari website yang sama :
ASEAN has begun taking steps toward further economic integration through the ASEAN Free Trade Area initiative. The initiative managed to boost the region's external trade to almost $1 trillion in 2004 and attracted some $241 billion in foreign direct investment into ASEAN between 1995 and 2004.
''We must not lose sight of the larger benefits which the program can bring to the region,'' he said.
A united Southeast Asia will be better positioned to promote its members' interests in global trade talks, he added.
''As 10 active trading nations representing more than 560 million people, our collective negotiating strength can be formidable indeed,'' Abdullah said.
Tapi pertanyaanya apa Indonesia Siap.
Sekjen ASEAN yang dari Singapore bilang, kalau orang dari HQ mau ke negara ASEAN masih lambat izinnya.
Begitu kata ASEAN Secretary General Ong Keng Yong yang kami kutip dari berita Channels News ASIA semalam 11 November 2007.
Aku setuju itu dipermudah.
Tapi dalam hati HQ kan di SG.
SG dong kepentingan di situ.
Harusnya staff yang dari Local Member ASEAN mau unjuk performance di negara ASEAN lainnya juga dipersimple.
Kalau di SG, memang mereka mudah.
Gimana kalau di Malaysia atau Thailand.
Yang jelas, sesama negara ASEAN kita jangan terlalu besar besarkan kecurigaan.
Soalnya di jaman GLOBAL ini siapa yang tidak bisa kerja sama pasti MATE*!!
* MATE itu bahasa surabayaan untuk MATI (asik ngomong bahasa cak Naryo yaa??)
Kunci dari kemenangan Jaman GLOBAL, adalah 3 T.
1. Trust.
2. Talk.
3. Team Work.
Sesama ASEAN member kita harus building TRUST.
Gimana mau trust kalau Indonesia dikadalin terus.
Gini friend, gak ada kerjasama yang ngadalin orang.
Yang ada orang bodo yang kelakuan tidak jujurnya terpaksa membuat orang lain ngadalin kita.
Kalau Indonesia hukumnya transparant Kasus INDOSAT gak ada.
TEMASEK itu beli secara hukum INTERNATIONAL sah.
Yang jual aja bego.
Kenapa jual nya buru buru dan dibawah harga pasar.
Gak bisa nyalahin SINGAPORE terus.
Mereka harus survive.
Kalau kita mau survive, perbaiki kelakuan Pejabat kita.
Biar gimanapun efek kemakmuran singapore pasti akan menumpahkan Foreign Direct Investment ke Indonesia dan negara ASEAN lainnya.
Juga Malaysia.
Kita gak usah panas ama MALAYSIA.
bukan karena mereka MUSLIM.
Biar gimana antara tetangga wajib berkerja sama.
Kalau gak MATE dua duanya broer.
Juga kita harus pintar T yang kedua TALK.
Talk untuk sampaikan kepentingan Indonesia.
Jangan sampai kita disetir terus oleh negara ASEAN lainnya.
Kalau perlu kita setir semua negara ASEAN.
Bisa aja kita gertak, entar 200 juta rakyat kita akan masuk negara mereka dengan illegal kalau gak boleh masuk dengan bebas.
Yah GERTAKAN perlu juga.
Gimanapun Dunia GLOBAL adalah RIMBA kekerasan baru.
Siapa lemah jadi Mangsa sang Raja hutan.
Untuk TEAM WORK.
Kita gak usah bicara.
Lihat aja di INDONESIA.
Orang miskin masih saja di tinggalkan.
Kalau ambil istilah lagu "Kekasih Gelapku", maka orang kaya adalah kekasih gelap.
Orang miskinlah kekasih pemerintah sebenarnya.
Pemerintah kita cuma kerja sama dengan kekasih gelapnya.
Kekasih asli orang miskin dicuekin.
Kekasih gelap dielus elus dan dapat nafkah batin terus menerus.
Eh kok jadi agak porno.
Ini kelakuan gak bagus brother.
Orang miskin itu manusia.
Mereka juga bangsa Indonesia.
Kita perlu tolong orang miskin keluar dari lingkaran kemiskinan.
Kalau itu bisa.
Insya Allah baru kita bicara team work antar ASEAN.
Team work antara warga WNI Indonesia aja belum jalan.
Juga kita lihat kasus tebang pilih koruptor.
Memang lebih sulit nyari orang bersih daripada milih koruptor.
Nyatanya kerjasama antara koruptor dan aparat sungguh indah.
Makanya soal kerja sama kita gak perlu ngajarin.
Yang perlu diperbaiki type kerja samanya.
Jangan kerjasama kearah negative melulu.
Misal kerjasama Indonesia Malaysia, soal export kayu gelondongan gelap.
Harusnya diubah jadi kayu resmi yang diexport.
Juga soal Export TKW yang gak beres beres.
Itu Maid Agency disana yang import TKW kerja sama dengan aparat.
Kalu gak gimana TKW bisa masuk malaysia dengan cara haram.
Juga kasus Pasir.
Kita perlu bicara secara jelas.
Tanpa ancam mengancam.
Bilang aja Env kita sudah terancam akibat kita melakukan penggalian pasir tanpa aturan.
Untuk sementara kita export pasirnya distop dulu.
Gak perlu sampai pakai kapal perang segala untuk stop export granite nya.
Serem amat.
Cuma urusan pasir sampai perang.
Yaa kita emang belum bisa bicara secara gentleman dengan pihak lain.
Karena urusan internal kita belum beres beres.
Jadi kesimpulannya "Siapkah KITA untuk Integrasi Ekonomi ASEAN?"
Saya khawatir rencana di atas akan tinggal rencana.
Orang Perusahaan Minyak Amerika di Balik Papan aja susah banget ngeluarin barangnya dari pelabuhan.
Itu barang yang jelas jelas dimiliki perusahaan kelas atas.
Gimana dengan perusahaan UKM.
Belum lagi system keuangan Bank Bank Di Indonesia.
Jangankan cuci uang.
Di Indonesia nyari yang punya account aja susah.
Sebab tak ada Single Identifation system untuk pemilik account maupun warga negara di Indonesia.
KTP aja bisa lima biji.
Passpor bisa buat di Propinsi manapun.
So let's be realistic.
Cheers.